welcome, opps please close the door and take a seat XD

what kind of you..

Want to visit my page, wait for a moment! i'll take a cup of tea for u........

Sabtu, Maret 19, 2011

01.35pm, 3rd sunday on march

hoam, hey...
ummm mau mulai dari mana y?? ok!
'' saya akan menceritakan ap yg saya rasakan d bangku kuliah sekrang (semster II)






kehidupan mahasiswa sesungguhnya yang sekaranng sedang saya alami, hmmm ternyata benar buku yang pernah saya baca bilang kalau "kamu akan mengahadapi masa kuliah mu sendiri"
yah benar sekali book, u had predict it well for me...
temn2 kuliah kalau dari pandngan saya they throught that they have to spend they time to be succses alone by their self" dan sebenarnya gak ada slahny kok.
ini hanya karane masalah adaptasi dari oranng seperti saya yang suka bergaul with anybody no except hihihi
yah saya bersyukur GAK SEMUANYA dan jika dibandingkan 50:50 lah sama anak2 yg easy going, yg gokil kayak saya, yang heboh dan SAYA PUNYA MEREKA (@kampus) hehehehe
yah intinya bersyukur Tuhan udah tempatkan disini,pasti Ia punya rencana yg indah, ia kan Bos???
okkk and nanti baru saya lanjut tulis lagi, (mau belajar bsok ujian BIOKIMIA) hehehehhe
GOD BLESS U ^^

Selasa, Maret 08, 2011

KONSEP DIRI (NURSING)

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Mahe Esa karena atas rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan paper tugas Konsep DasarKeperawatan II ini. Penulis menyadari selalu ada kemungkinan yang akan terjadi. Bilamana paper ini kurang memuaskan pembaca, dari hati yang terdalam penulis mengucapkan permohonan maaf sebesar-besarnya. Dalam paper ini, penulis mencoba menjelaskan sesederhana mungkin hal-hal mendasar mengenai Konsep Diri pada umumnya dan aspek yang mempengaruhi serta mendukung Konsep Diri. Penulis mengharapkan melalui paper singkat ini, pembaca mampu mengetahui dan mengerti akan maksud dari Konsep Diri serta penerapannya pada waktu kerja. Dengan mengedepankan nilai ilmiah dan nilai nuraniah, lagi penulis berharap paper ini dapat menjadi media edukasi bagi pembaca yang selalu haus akan suatu pengetahuan.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak. Inilah paper yang diringkas penulis, selamat membaca.













A. Konsep Diri
Konsep Diri dimulai dari diri (self). Diri merupakan hubungan paling intim yang bisa disebut sebagai aspek terpenting dalam pengalaman kehidupan kita. Apa yang kita pikirkan dan rasakan tentang diri kita, mempengaruhi sikap yangakan ditumbulkan baik secara fisik dan emosional.
Konsep diri dapat diartikan sebagai pengetahuan individu mengenai diri sendiri. Konsep diri dikembangkan melalui proses yang sangat kompleks yang melibatkan banyakvariabel. Pengertian umum dari Konsep Diri sendiri adalah representasi fisik seorang individu, pusat inti dari ”Aku” dimana semua persepsi dan pengalaman terorganisasi. Konsep diri juga merupakan kombinasi dinamis yang dibentuk selama bertahun-tahun dan didasarkan pada hal berikut ;
1. Reaksi oranglain terhadap tubuh seseorang
2. Persepsi berkelanjutan tentang reaksi orang lain terhadap diri
3. Hubungan dengan diri dan orang lain
4. Struktur kepribadian
5. Persepsi terhadap stimulasi yang mempunyai dampak terhadap diri
6. Pengalaman baru atau sebelumnya
7. Perasaan saat ini tentang fisik, emosional dan sosial diri.
8. Harapan tentang diri
Konsep diri memberikan rasa kontinuitas, keutuhan dan konsistensi pada seseorang.
B. Komponen Konsep Diri
 Identitas
Mencakup rasa internal tentang individualitas, keutuhan dan konsistensi dari seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai situasi yang mencakup konstansi dan kontinuitas. Identitas menunjukan menjadi lain dan terpisah dari orang lain namun menjadi diri yang utuh dan unik.
Pencapaian identitas diperlukan untuk hubungan yang intim karena identitas seseorang diekspresikan dalam berhubungan dengan orang lain.
Contohnya pada masa remaja, jika remaja tidak memenuhi harapan dorongan diri pribadi dan sosial yang membantu mereka mendefinisikan tentang diri, maka remaja ini akan mengalami kebingungan identitas.
 Citra Tubuh
Citra tubuh membentuk persepsi seseorang tentang tubuh baik secara internal mauan eksternal. Mencakup perasaan dan sikap yang ditunjukan pada tubuh yang dipengaruhi oleh pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh presepsi dari pandangan orang lain.
Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik dan bergantung hanya sebagian pada realitas tubuh
Sikap dan nilai kultular dan sosial juga mempengaruhi citra tubuh. Contohnya menurut budaya amerika orang takut menghadapi masa tua ataupun proses penuaan secara normal.
 Harga Diri
Harga diri adalah suatu evaluasi dimana seseorang membuat atau mempertahankan diri. Harga diri bisa berdasarkan pada faktor internal dan eksternal. Keefektifan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari pun berkaitan dengan harga diri.
Harga diri dapat dipahami dengan memikirkan hubungan antara konsep diri seseorang dan diri ideal (aspirasi, tujuan, nilai dan standar perilaku). Diri ideal berawal dari tahun prasekolah dan berkembang sepanjang hidup. Dipengaruhi oleh norma masyarakat serta harapan dan tuntutan dari orang terdekat.
Contohnya seorang anak dengan nilai matematika tertinggi di kelas merasa nyaman diantara teman seusianya san memiliki harga diri tinggikarna mampu menembus standar yang ada.
Harga diri juga dipengaruhi oleh sejumlah kontrol yang mereka miliki terhadap tujuan dan keberhasilan dalam hidup.
 Peran
Peran mencakup harapan atau standar perilaku yang telah diterima oleh keluarga, komunitas dan kultur. Perilaku didasarkan pada pola yang ditetapkan melalui sosialisasi yang dimulai pada saat lahir hingga dewasa.
Pembelajaran perilaku yang diterima masyrakat melalui beberapa proses dibawah in:
a) Reinforcement-extinction : perilaku tertentu menjadi umum atau dihindari, bergantung pada apakah perilaku ini diterima dan diharuskan atau tidak diperbolehkan dan dihukum.
b) Inhibisi : seseorang anak belajar memperbaiki perilaku, bahakn ketika berupaya untuk melibatkan diri mereka
c) Substitusi : seseorang anakmenggantikan satu perilaku dengan perilaku lainya yang memberikan kepuasan pribadi yang sama
d) Imitasi : seseoarng anak mendapatkan pengetahuan, ketrampilan atau perilaku dari anggota sosial atau kelompok kultural.
e) Identifikasi : seorang anak menginternalisasikan kyakinan, perilaku, dan nilai dari model peran kedalam ekspresi diri yang unik dan personal.\
Contohnya seorang dewasa lebih memperhatikan perilaku aktual yang sesuai dengan peran ketimbang mempelajari nilai dasar yang terdapat dalam peran. Orang dewasa mengalami banyak peran.
Agar dapat berfungsi secara efektif dalam peran, seseorang harus mengetahui perilaku dan nilai yang diharapkan.














C. Stres Mempengaruhi Konsep Diri
Stressor Konsep diri adalah segala perubahan nyata yang dicerap yang mengancam identitas, citra tubuh, harga diri, atau perilaku peran. Stressor yang mempengaruhi konsep diri melalui setiap perubahan dalam kesehatan misalnya Perubahan fisik dalam tubuh (kecelakaan, bekas luka, penuaan) menyebabkan perubahan Citra tubuh, dimana identitas dan harga diri juga dapat dipengaruhi.

1. Stressor Identitas
Seorg dewasa biasanya mempunyai identitas yang lebih stabil karena konsep diri berkembang lebih kuat.
Stresor kultural dan sosial dibanding stresor personal dapat mempunyai dampak lebih besar pada identitas orang dewasa. Misalnya, seorang dewasa harus memutuskan antara karier dan pernikahan, kerja sama dan kompetisi, atau ketergantungan dan kemandirian dalam suatu hubungan (stuart & sundeen, 1991).
2.Stressor Citra tubuh
Perubahan dalam penampilan, struktur atau fungsi
bagian tubuh akan membutuhkan perubahan dalam citra tubuh. Perubahan dalam citra tubuh seperti; amputasi atau perubahan penampilan wajah, adalah stressor yang sangat jelas mempengaruhi citra tubuh. Masektomi,Kolostomi, dan ileostomi mengubah penampilan dan fungsi tubuh.
3. Sterssor Harga diri
• Sterssor mempengaruhi harga diri seorg bayi, usia sekolah, prasekolah dan remaja adalah ketidakmampuan untuk memenuhi harapan orang tua, kritik yang tajam, hukum yang tidak konsisten, persaingan antar-saudara sekandung dan kekalahan berulang dapat menurunkan harga diri.
• Sterssor mempengaruhi harga diri pada orang dewasa adalah ketidakberhasilan dalam pekerjaan dan kegagalan dalam berhubungan.
4. Sterssor Peran
 Konflik Peran
Adalah tidak adanya kesesuaian harapan peran.
Ada 3 jenis dasar konflik peran yaitu :
1. Konflik interpersonal
ketika satu orang atau lebih mempunyai harapan berlawanan atau tidak cocok secara individu dalam peran tertentu. Misalnya teman dari seorang wanita dan ibunya mungkin mempunyai perbedaan yang besar bagaimana ia harus merawat anak-anaknya.
2. Konflik antar-peran
terjadi ketika tekanan atau harapan yang berkaitan denang satu peran melawan tekanan atau harapan yang saling berkaitan. Misalnya, seorg pria bekerja 10 sampai 12 jam sehari mungkin akan mempunyai masalah jk istrinya mengharapkan dirinya untuk berada dirumah bersama keluarga.
3. Konflik peran personal
Terjadi ketika tuntutan peran melanggar nilai personal individu. Misalnya, seorang perawat yang menghargai penyelamatan hidup mengalami konflik ketika dihadapkan pada merawat klien yg memilih untuk menolak terapi pendukung hidup.
 Ambiguitas Peran
Mencakup harapan peran yang tdk jelas. Ketika terdapat ketidak jelasan harapan maka orang menjadi tidak pasti apa yang harus dilakukan, bagaimana harus melakukannya atau keduanya.
 Ketegangan peran
Perpaduan antara konflik peran dan ambiguitas peran. Ketegangan peran dapat diekspresikan sebagi perasaan frustasi ketika seseorg merasakan tidak adekuat atau merasa tidak sesuai dengan peran.
contohnya: seorang wanita mempunyai posisi dimana lazimnya posisi tersebut dipegang oleh pria mungkin dianggap oleh orang lain sebagai kurang kompeten, kurang objektif atau kurang berpengetahuan dibandingndg rekan kerja pria mereka. Maka mereka berpikir bahwa mereka harus bekerja keras dan lebih baik untuk dapat berkompetensi
Perkembangan Konsep Diri
Adalah proses sepanjang hidup. Setiap tahap perkembangan mempunyai aktifitas spesifik utk membantu klien dalam mengembangkan konsep diri yang positif.
Konsep-Diri : Tugas Perkembangan
• 0 sampai 1 tahun
– Mulai utk mempercayai
– Membedakan diri dari lingkungan
• 1 sampai 3 tahun
– Mempunyai kontrol terhadap beberapa bahasa
– Mulai menjadi otonom dlm pikiran dan tindakan
– Menyukai tubuhnya
– Menyukai dirinya
• 3 sampai 6 tahun
– Mengidentifikasi jender
– Meningkatkan kewaspadaan diri
– Keterampilan berbahasa meningkat
6 sampai 12 tahun
– Dapat mengatur diri sendiri
– Berinteraksi dengan teman sebaya
– Harga diri meningkat dg penguasaan keterampilan baru
– Menyadari kekuatan dan keterbatasan
• 12 sampai 20 tahun
– Menerima perubahan diri
– Menggali tujuan untuk masa depan
– Merasakan positif tentang diri
– Berinteraksi dengan orang yang mereka anggap menarik secara seksual
• Pertengahan 20 tahunan – pertengahan 40 tahunan
– Mempunyai hubungan intim dengan keluarga dan teman dekat
– Mempunyai perasaaan stabil, positif tenangtg diri
• Pertengahan 40 tahunan – pertengahan 60 tahunan
– Dpt menerima perubahan dalam penampilan
– Mengkaji kembali tujuan hidup
– Menunjukan perhatian
• Akhir usia 60 tahunan
– Merasa positif tentangg kehidupan dan maknanya
– Tertarik dlm memberikan legalitas bagi generasi berikutnya


D. Efek keluarga pada perkembangan konsep diri
Keluarga memainkan peran penting dalam menciptakan dan mempertahankan konsep diri anggotanya. Anak-anak belajar dari orang tua dan saudara kandung rasa mendasar tentang siapa mereka dan bagaimana mereka diharapkan untuk hidup. Konsep diri yang negatif dapat terjadi pada anak-anak,bahkan ketika orang tua mereka bermakna baik sekalipun. Orang tua yang kasar, tidak konsisten atau mempunyai harga diri rendah mungkin telah mempelajari pola ini dari orang tuanya,dengan demikian menciptakan siklus yangg mungkin sulit untuk diputuskan. Untuk memperbaiki harga diri anak yangg rendah, perawat pertama harus mengkaji gaya hubungan keluarganya. Perubahan konsep diri menuntut kerja keras dan konsistensi,yangg didukung oleh seluruh staf keperawatan dan juga dokter.
F. Pengetahuan Bagi Perawat
Pengetahuan yang harus dikuasai perawat dan dapat diaplikasikan secara real, guna meraih proses penyembuhan pasien agar lebih akurat dan membawa hasil optimal adalah
1. Mengerti akan teori perubahan, makna, proses, strategi, model, koping, hambatan serta perubahan itu sendiri dalam dunia keperawatan
2. Mengerti konsep stres dan adaptasi, respon stress, pengarus respon stress, tahapan stress, reaksi tubuh terhadap stress, cara menilai stress, manajemen stress, homeostatis, indikator stress dan koping dalam dimensi adaptasi
3. Memahami konsep caring, curing bagaimana praktik dan pemeliharaan konsep tersebut
4. Mengerti akan Konsep Diri
Berkaitan dengan pasien atau klien kita, konsep diri dengan presepsi kesehatan sangat berkaitan erat satu dengan lainya. Klien yang mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akandapat meningkatkan konsep diri.



Kesimpulan
Konsep Diri adalah Gambaran yang dimiliki seseorg tentang dirinya juga dapatberupa persepsi mengenai diri sendiri, baik yang bersifat fisik, sosial, maupun psikologis yg diperoleh melalui pengalaman individu dalam interaksinya dengan orang lain.
Dari kedua definisi tersebut maka dapat dikatakan bahwa konsep diri merupakan gambaran seseorg tentang diri sendiri,baik yang bersifat fisik, sosial maupun psikologis yang diperoleh melalui interaksinya dengan orang lain.
Konsep Diri adalah kombinasi dinamis yang dibentuk selama bertahun-tahun dan didasarkan pada hal berikut:
1. Reaksi orang lain terhadap tubuh seseorang
2. Persepsi berkelanjutan tentang reaksi orang lain
3. Hubungan dengan diri dan orang lain
4. Struktur kepribadian
5. Persepsi terhadap stimulus yang mempunyai dampak pada diri
6. Pengalaman baru atau sebelumnya
7. Perasaan saat ini tentang fisik, emosional dan sosial diri
8. Harapan tentangg diri.
Identitas diri
Sering di dapat dari observasi dari seseorang dan dari apa yang kita katakan tentang diri kita (Stuart & Sundeen, 1991)
Pencapaian identitas diperlukan untuk hubungan yang intim karena identitas seseorang diekspresikan dalam berhubungan dengan orang lain.
Seksualitas adalah bagian dari identitas seseorang.
Identitas seksual adalah gambaran seseorang tentang diri sebagai pria atau wanita.
2. Citra tubuh
Adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
Bagian dari konsep diri yg mencakup sikap dan pengalaman yang berkaitan dengan tubuh,termasuk pandangan tentangg maskulinitas dan feminitas,kegagahan fisik,daya tahan. Citra tubuh dapat berubah dalam bebrapa jam, hari, minggu, atau bulan Bergantung pada stimuli eksternal pada tubuh dan perubahan aktual dalam penampilan, struktur atau fungsi. Cara org lain melihat tubuh kita juga mempunyai pengaruh.

3. Harga diri
Berasal dari dua sumber,yaitu diri sendiri dan orang lain. Harga diri bergantung pada kasih sayang dan penerimaan.
Seseorg yang menghargai dirinya dan merasa dihargai orang lain biasanya mempunyai harga diri yang tinggi atau jika individu selalu sukses maka cenderung harga dirinya akan tinggi.
Yang merasa tsdak berharga dan menerima sedikit respek dari orang lain biasanya mempunyai harga diri rendah atau jika mengalami gagal cenderung harga diri menjadi rendah.
4. Peran diri
Adalah pola sikap, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.
Anak belajar perilaku yang diterima oleh masyarakat melalui proses berikut:
1. Reinforcement-extionction
2. Inhibisi
3. Substitusi
4. Imitasi
5. Identifikasi
Efek Keluarga
Keluatga memainkan peran penting dalam perkembangan konsep diri dimana menciptakan serta mempertahankan konsep diri berpusat pada keluarga. Contohnya orang tua yang keras akan membuat konsep diri anaknya menjadi buruk sehingga berefek pada harga didri anak yang rendah, tidak memiliki citra diri yang baik, identitas yang tak pasti serta peran nya negatif.
Pengetahuan Bagi Perwat
Penting bagi seorang perawat mengetahui hal-hal tersebut dimana konsep diri perawat dan tindakan keperawatan untuk gangguan konsep diri meningkatkan peningkatan kesadaran klien atau pasien, mendorong eksplorasi diri klien, membantu merumuskan tujuan berkaitan dengan adaptasi dan membantu klien dalam mencapai tujuan ini
Daftar Pustaka
Bandura A:Self-efficacy mechanism in human aging, Am Psycol 37(2):122, 1998
Banaji M, Prentice D : Ann Rev Psychol 45:297, 1994
http//www.rhanianoandthem@blogspot.com

Kamis, Februari 10, 2011

UNIVERCITY'S FRIENDS




Hmmm, ternyata kuliah itu berbeda jauh dengan SMA, kalau SMA kemaren PLEASURE n jalan2 adalah makanan sehari-hari, Hang out bareng teman-teman yang pada gorilaz, hahaha.. kangen saat itu.. mereka yang terbaik....
Tapi perjalanan hidup dan persahabatn tidak sampai disitu. Tuhan mengijinkan pribadi-pribadi baru datang dan mengisi kesepian ini di tanah rantau ini.
Langsung saja, keseharian saya dan k-3 dara merauke ini
Eta Warwuru
Helena Kloatubun
Dewi Somarwain
Kami isi dengan menghabiskan waktu berlarut-larut di kampus bersama, memanfaatkan fasilitas wiFi sebaik-baiknya
Xoxoxo, thanks guys..
God Bless